Sabtu, 07 Maret 2015

Lukisan Manja

Lukisan Manja

Ketika bola mata ini tak sengaja merekam aktivitasmu
Dunia seolah meraung memanggil namamu
Kau tersenyum manis padaku
Nyanyian manja yang menyambar gendang indra pendengaranku.

Tak bermaksud mengganggu rutinitasmu,tapi kau mengalihkan pandanganku.
Aku hanya sekumpulan mega yang mengagumi bianglala.
Hanya seperti pantai yang mengagumi ombak.
Embun tak perlu warna untuk membuat daun jatuh cinta.
Pesonamu membuatku terdiam dalam tidurku untuk berfikir,adakah pesona lain yang bisa membangunkanku?

Selalu bermimpi ketika sosok wajahmu terlukis singkat di ponselku.
kau seolah pangeran dari negeri dongeng
yang dipuja oleh banyak puteri dalam ceritamu,entah siapapun itu. Aku tak memaksa untuk menjadi pendamping pangeran.
Aku hanya ingin kau melihat pelangi diantara desir kusam sang awan.

Lihatlah aku sayang..
Aku hanya salah satu dari jutaan syair
Hanya salah satu dari milliaran puisi
Hanya salah satu dari triliunan dongeng
Dan aku hanya satu dari mereka yang menuliskan ini untukmu.

Diary Pita Merah

Diary Pita Merah


Rindu…
Begitu menyayat hati,terpendam bersama hujan yang senja
Aku simpan sepotong rindu ini,tanpa harus kau tahu
Karena memang tak pernah tersirat
Hanya tersurat dalam sebuah lembaran diary
Ketika pena beradu dengan kata

Diary...
Hanya mampu menatap,tapi tak berani menghapus Air mata
Hanya mampu menampung tulisan,tapi tak bicara.
Bisu ?
Diam!
Tak sadarkah kau
Kalau disini ada sepotong hati
Setiap rasi akan menemui rimanya untuk menjalin bait harmoni
Sepi kini mengajariku cara menikmati luka,tinggalkan aku disini dengan nestapa!

Haruskah kisah kita seperti bunga bunga yang menangis ? karena kupu kupu menjauh dari benang mahkotanya.
Ingin kuteriakan sebuah nama
Ku titip salam pada angin,barangkali kau rindu sapaku lalu hujan menggaduh diatas langit.
Persetan dengan Syair
Buat apa rindu tanpa dicintai

Aku diary dengan inisial pita merah.

Berlari atau Berjalan diantara Waktu ?

Berlari atau Berjalan diantara Waktu ?
Kebanyakan orang diluar sana menganggap remeh segala aktivitas yang terjadi di kehidupan mereka,entah sekecil apapun itu. Terkadang,mereka melewatkan banyak waktu yang tidak berguna hanya karena kemalasan. Jika anda memberikan pekerjaan kepada orang yang hampa dengan pekerjaan,akan muncul argumen sederhana yang sering terdengar dari mereka jika disuguhi pertanyaan “Kapan bisa selesai?” dan mereka menjawab “secepatnya”. Tahukah anda dibalik kata itu? Yakin dan percaya mereka akan menunda pekerjaan itu. Alasan sederhana adalah karena mereka menganggap sangat memiliki banyak waktu luang untuk bisa mengerjakan pekerjaan tersebut. Sehingga,dari penundaan-penundaan itu terkadang menimbulkan dampak kebiasaan terus menerus dan tidak dapat terselesaikan.
Lain halnya jika anda memberikan pekerjaan atau tugas kepada orang yang terlihat sibuk atau aktif dalam aktivitas mereka. Karena orang-orang yang seperti ini telah dilatih oleh lingkungan sekitar bahwa hidup itu berlari bukan berjalan. Semakin mereka terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka,semakin cerdas mereka mengatur waktu mereka. Semua telah mereka atur dari segala sisi dimulai dari  hal-hal dasar seperti ibadah,makan siang,istirahat,semua telah terjadwal.
Bukan hanya itu,orang-orang yang seperti ini juga memiliki jiwa yang loyal dan tanggung jawab terhadap apa yang dibebankan kepada mereka. Mereka lebih suka menyibukan diri dengan  berada diantara sekumpulan banyak orang,yang dimana mereka belajar dan mendapat berbagai aktivitas yang pastinya menambah wawasan sekaligus beriteraksi untuk mendapatkan sesuatu yang berharga dari orang lain.

Tak sedikit diantara mereka yang rela bersusah-susah dahulu,bersenang-senang kemudian. Pola pikir yang dimiliki mereka dalam mengerjakan suatu pekerjaan berasaskan pada totalitas dan kinerja maksimal dari apa yang mereka punya. Dalam hal apapun,jika bisa 100% kenapa harus setengah persen?,toh kita tidak dibayar oleh siapapun. Ada istilah yang mengatakan jika kita keras terhadap diri kita sendiri,maka dunia akan luluh pada kita,begitu juga sebaliknya. Itu adalah sebuah cerminan yang harus kita pegang pada diri kita. Karena masa depan bukan berada ditangan orang lain,melainkan berasal dari kerja keras kita sendiri.