Kamis, 03 Oktober 2013

Artikel Cinta Diam Diam


AKU dan KAMU



Tak ada yang bisa dibayangkan ketika satu alunan detak melekat pada aliran darah yang bernyawa,aku tidak bermaksud mengganggu aktivitas dan rutinitasmu. Aku hanya seorang mesin penyair alunan sanubari dari apa yang aku rasakan.
Tulisan ini aku tulis dengan hati yang bercampur rasa,rasa yang haus akan jawaban. Ku tulis dengan ketikan jemari diatas hitam putih,atau lantunan rumah nada. Aku tidak pernah menyangka akan menulis ini,karena aku bukan sastrawan yang menyukai seni karya ilmiah. Tapi sekali lagi aku hanya penikmat sastra dari karya sang Pencipta,yang kulihat dengan keagungan Mata hati dari Ilahi,yang melukiskan kamu.
Anugerah yang luar biasa ketika bola mata ini tak sengaja merekam tatapanmu,ketika jantung ini tak sengaja berdetak mengikuti nafasmu. Jika aku bisa memohon dan dikabulkan,aku tak ingin waktu berubah. Andai kamu tahu aku ada disini. ‘’Aku mengagumimu’’.
Kamu tak pernah menyadari tentang percakapan pertama kita,aku tak pernah melupakannya,bahkan aku merindukannya. Aku melakukan hal yang tak pernah kusukai sebelumnya itu semua karena kamu,melakukan sesuatu pengharapan yang bodoh itu semua karena kamu. Andai kamu peka sedikit saja. ‘’Aku menyayangimu’’.
Aku berada di zona pengharapan yang sangat dalam,terkadang aku sadar tentang kalimat penyair yang mengatakan “jangan terlalu berharap sesuatu yang tidak pasti” tapi satu hal yang mereka tidak menyadari,bahwa dengan pengharapan, seseorang itu bisa belajar dari ‘Apa yang dia dapatkan dari kata ‘Berharap’? Tapi sayangnya,kamu juga masih belum menyadari dan belum peka. ‘’Aku mencintaimu’’.

“Tulisan ini bukan sepenuhnya AKU,dan yang membaca bukan sepenuhnya KAMU”

Penulis

Ratu Rachman