AKU
dan KAMU
Tak ada yang bisa dibayangkan
ketika satu alunan detak melekat pada aliran darah yang bernyawa,aku tidak
bermaksud mengganggu aktivitas dan rutinitasmu. Aku hanya seorang mesin penyair
alunan sanubari dari apa yang aku rasakan.
Tulisan ini aku tulis dengan hati
yang bercampur rasa,rasa yang haus akan jawaban. Ku tulis dengan ketikan jemari
diatas hitam putih,atau lantunan rumah nada. Aku tidak pernah menyangka akan
menulis ini,karena aku bukan sastrawan yang menyukai seni karya ilmiah. Tapi
sekali lagi aku hanya penikmat sastra dari karya sang Pencipta,yang kulihat
dengan keagungan Mata hati dari Ilahi,yang melukiskan kamu.
Anugerah yang luar biasa ketika
bola mata ini tak sengaja merekam tatapanmu,ketika jantung ini tak sengaja
berdetak mengikuti nafasmu. Jika aku bisa memohon dan dikabulkan,aku tak ingin
waktu berubah. Andai kamu tahu aku ada disini. ‘’Aku mengagumimu’’.
Kamu tak pernah menyadari tentang
percakapan pertama kita,aku tak pernah melupakannya,bahkan aku merindukannya.
Aku melakukan hal yang tak pernah kusukai sebelumnya itu semua karena
kamu,melakukan sesuatu pengharapan yang bodoh itu semua karena kamu. Andai kamu
peka sedikit saja. ‘’Aku menyayangimu’’.
Aku berada di zona pengharapan
yang sangat dalam,terkadang aku sadar tentang kalimat penyair yang mengatakan
“jangan terlalu berharap sesuatu yang tidak pasti” tapi satu hal yang mereka
tidak menyadari,bahwa dengan pengharapan, seseorang itu bisa belajar dari ‘Apa
yang dia dapatkan dari kata ‘Berharap’? Tapi sayangnya,kamu juga masih belum
menyadari dan belum peka. ‘’Aku mencintaimu’’.
“Tulisan ini bukan
sepenuhnya AKU,dan yang membaca bukan sepenuhnya KAMU”
Penulis
Ratu Rachman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar