Sabtu, 07 November 2015

How to Planning Data Warehouse ?

Dalam merencakana Data Warehouse langkah pertama dan terpenting, menentukan apakah perusahaan  benar-benar membutuhkan data warehouse. Berikut ini beberapa pertanyaan dibawah ini mampu menjadi pertimbangan :
Ø  Apakah benar-benar siap untuk menggunakannya?
Ø  Anda perlu mengembangkan kriteria untuk menilai nilai yang diharapkan dari data warehouse Anda.
Ø  Perusahaan Anda harus memutuskan pada jenis data warehouse yang akan dibangun dan di mana untuk di tempatkan. 
Perencanaan untuk data warehouse dimulai dengan mempertimbangkan secara seksama isu-isu kunci. Isu Kunci penting Bagaimana untuk memastikan bahwa perusahaan benar-benar membutuhkan data warehouse? Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan jawaban isu-isu kunci penting dalam perencanaan Data Warehouse. Berikut ini adalah isu – isu dalam perencanaan Data Warehouse, antara lain adalah:

Value and Expectations
Akankah data warehouse membantu para eksekutif dan manajer untuk melakukan perencanaan yang lebih baik dan membuat keputusan yang lebih baik?

1.  Apakah akan meningkatkan pangsa pasar?
2. Jika demikian, seberapa banyak?
3. Apa yang manajemen ingin capai melalui data warehouse?
Sebagai bagian dari proses perencanaan secara keseluruhan, membuat daftar manfaat yang realistis dan harapan merupakan salah satu hal terpenting dalam membangun data warehouse.

Risk Assessment
Selain itu kita harus dapat memperkirakan resikonya. Risiko perencanaan proyek umumnya berasosiasi dengan biaya proyek. Jika proyek gagal, berapa banyak uang yang akan sia-sia? Kerugian apa yang mungkin yang harus dikeluarkan? Peluang apa yang mungkin akan terjawab? Tetapi penilaian risiko bukan hanya menghitung kerugian dari biaya proyek. Tetapi juga bagaimana menggunakan kondisi budaya dan bisnis perusahaan yang ada untuk menilai risiko – risiko apa saja yang akan terjadi. Ini sangat penting dan harus ada dalam dokumen perencanaan Data Warehouse.

Top-down or Bottom-up
Top-Down Approcah
Top-Down Approach atau pendekatan Top-Down sangat sesuai bagi sebuah organisasi yang akan membangun Business Intelligence dimana pada waktu yang bersamaan organisasi tersebut juga sedang melakukan engineering (pembangunan) secara menyeluruh pada setiap aspek organisasi. Pada pendekatan ini kerangka Data Warehouse secara menyeluruh (Enterprise Data Warehouse) harus disusun terlebih dahulu yang kemudian akan diikuti oleh Data Warehouse Departemental (Data Mart). Data Mart merupakan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, memiliki dimensi waktu, serta merupakan koleksi tetap (non-volatile), yang digunakan dalam mendukung proses pengambilan keputusan.

Kelebihan pendekatan Top-Down adalah : 
  1.           Pembangunan Business Intelligence langsung mencakup data seluruh organisasi
  2.    Kerangka Business Intelligence akan lebih terstruktur, bukan gabungan dari berbagai Data Mart (Data Parsial)
  3.           Penyimpanan data menjadi terpusat
  4.        Kontrol informasi dapat dilakukan secara tersentralisasi
Kekurangan pendekatan Top-Down adalah :
  1.            Waktu implementasi yang lebih lama
  2.   .     Risiko kegagalan relatif tinggi karena kerumitannya
  3.         Merepresentasikan proyek yang sangat besar dengan cakupan yang luas, sehingga membutuhkan biaya yang besar untuk mengimplementasikannya.

Bottom-Up Approach
Bottom-Up Approach  atau pendekatan Bottom-Up adalah kebalikan dari pendekatan sebelumnya yaitu pendekatan Top-Down. Pada pendekatan Bottom-Up, Business Intelligence yang akan dibangun, disusun dari tingkat departemental (Departemental Data Warehouse) dimana kemudian diintegrasikan menjadi Data Warehouse organisasi secara keseluruhan.
Pendekatan Bottom-Up sangat tepat bagi kebutuhan suatu organisasi yang memprioritaskan pembangunanBusiness Intelligence di suatu departemen terlebih dahulu. Kemudian ketika setelah berhasil dan sukses dalam penerapannya maka pembangunan Business Intelligence akan dilanjutkan ke departemen yang lainnya.

Kelebihan dari pendekatan Bottom-Up adalah
  1.                Implementasi lebih mudah untuk dikelola dan lebih cepat memperlihatkan hasil
  2.  .          Resiko kegagalan relatif lebih kecil
  3.                Bersifat incremental, dimana Data Mart yang penting dapat dijadwalkan lebih awal
  4.            Memungkingkan anggota tim proyek untuk belajar dengan baik

Kekurangan pendekatan Bottom-Up adalah
  1.             Setiap Data Mart merupakan Departemental
  2.            Memungkinkan terjadinya duplikasi data di setiap Data Mart pada masing-masing departemen
  3.            Sulit untuk memastikan kekonsistenan dimensi dari kesemua data cabang

Build or Buy
Membangun atau membeli (Build or Buy). Dalam data warehouse, ada berbagai macam fungsi, seperti: ekstraksi data, transformasi data dan loading data dari penyimpanan. Anda harus memutuskan apakah Anda akan membeli semua fungsi ini dari vendor atau membuat beberapa fungsi menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis sendiri perusahaan Anda. Perencanaan ini sangat penting untuk estimasi waktu dan biaya yang dikeluarkan, dan semua ini harus melihat kebutuhan yang ada.

Single Vendor or Best-of-Breed
Terdapat Dua pilihan utama adalah dalam isu ini :
1.       Menggunakan produk dari satu vendor atau
2.       Menggunakan produk dari lebih dari satu vendor, memilih yang tepat.

Memilih solusi vendor tunggal / Single Vendor memiliki beberapa keuntungan:
Ø  Tingkat tinggi integrasi antara alat
Ø  Tampilan dan nuansa Konstan
Ø  Pertukaran informasi yang dikelola secara terpusat
Ø  Negotiable harga secara keseluruhan

Pendekatan ini secara alami akan memungkinkan data warehouse Anda menjadi terintegrasi dengan baik dan berfungsi koheren.
Solusi yang menggabungkan produk dengan pendekatan best-of-breed:
Ø  Bisa membangun lingkungan sesuai organisasi Anda
Ø  Tidak perlu kompromi antara database dan dukungan alat
Ø  Pilih produk yang paling cocok untuk fungsi
Membuat catatan dari pendekatan yang disarankan sangat penting dalam perencanaan. Pendekatan multivendor tidak dianjurkan jika lingkungan Anda tidak berat teknis. Artinya, tidak terlalu membutuhkan vendor dengan kapasitas yang berat. Karena akan memunculkan masalah baru seperti waktu yang terkuras karena sibuknya memilih vendor yang baik.
               
Business Requirements, Not Technology

Pada hakikatnya beberapa hal yang sering dilakukan adalah membangun sistem tajam mengeksploitasi kedalaman teknologi dan menunjukkan kehebatan  dalam memanfaatkan kekuatan teknologi. Namun, data warehousing bukan tentang teknologi, ini  tentang memecahkan kebutuhan pengguna untuk informasi strategis. Tidak berencana untuk membangun Data Warehouse sebelum memahami apa yang dilakukan. Data Warehouse  berfokus pada informasi apa yang dibutuhkan dan bukan bagaimana memberikan informasi.
Tidak ada rincian yang diperlukan pada tahap ini. Tidak ada yang mendalam dalam menyelidiki apa yang diperlukan. Hanya mencoba untuk memahami persyaratan keseluruhan pengguna. Tujuannya adalah untuk mendapatkan luas pemahaman tentang bisnis. Hasil dari survei awal ini akan membantu Anda merumuskan rencana keseluruhan. Ini akan sangat penting untuk mengatur ruang lingkup proyek. Selain itu, akan membantu Anda dalam memprioritaskan dan menentukan rencana peluncuran untuk mart data individu. Sebagai contoh, Anda berencana untuk meluncurkan data mart pemasaran pertama, mart keuangan berikutnya, dan  kemudian mempertimbangkan tentang sumber daya manusia.
Pada tahap ini, Anda harus memiliki ide yang cukup baik dari mana data tersebut akan diekstraksi untuk Data Warehouse. Tinjau arsitektur sistem sumber. Cari tahu tentang hubungan antara struktur data. Bagaimana kualitas data? Apa dokumentasi tersedia? Apa mekanisme yang mungkin untuk mengekstrak data dari sistem sumber.

Top Management Support
Tidak ada dalam sebuah perusahaan dapat berhasil tanpa dukungan dari top manajemen. Hal ini sangat benar dalam kasus proyek data warehouse perusahaan. Proyek harus memiliki dukungan penuh dari top manajemen yang tepat. Artinya, segala aktivitas yang dilakukan harus diketahui oleh Top Manajemen guna melakukan evaluasi terhadap apa yang dikerjakan dan bisa melakukan pengawasan ketika sewaktu – waktu kinerja tidak sesuai dengan visi perusahaan.
Pastikan Anda memiliki sponsor dari tingkat tertinggi manajemen untuk tetap fokus.

Justifying  Data Warehouse
Pada tahap justifikasi, akan ditentukan keuntungan dan kerugian dari pengembang EIS terhadap bisnis perusahaan, baik dari sisi tangible maupun intangible. Dari hasil analisa ini, akan dibuatkan solusi yang tepat dari sisi biaya dan keuntungan bagi bisnis.
Pada tahap justifikasi terdiri dari 4 bagian, yaitu:
  1. Business drivers, mengidentifikasi penggerak bisnis, goal bisnis, dan ojektif dari EIS. Harus dipastikan objektif dari EIS adalah sejalan dengan tujuan bisnis.
  2. Business analysis issues, mengidentifikasi isu-isu bisnis dan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari bisnis.
  3. Cost benefit analysis, mengidentifikasi biaya pengembangan dari EIS  dan mengidentifikasi ROI dari sisi tangible dan intangible bisnis. Mengidentifikasi semua komponen yang akan terpengaruh oleh data warehouse dan  yang akan mempengaruhi data warehouse. Dimulai dari item biaya, satu per satu, termasuk pembelian hardware atau sewa, vendor perangkat lunak, di-rumah software, instalasi dan konversi, dukungan yang berkelanjutan, dan pemeliharaan biaya.
  4. Risk assessment, menilai resiko dari sisi teknologi, kompleksitas, integrasi, organisasi, tim proyek, dan investasi.
The Overall Plan

Sebuah gudang data atau Data Warehouse digunakan sebagai solusi untuk masalah informasi dalam sebuah perusahaan. Ini bukan tentang rencana proyek rinci. Ini adalah  rencana keseluruhan untuk meletakkan dasar, untuk mengenali kebutuhan, dan untuk mengotorisasi sebuah proyek formal.



References

Kimball, R., & Ross, M. (2002). The Data Warehouse Second Edition The Complete Guide to Dimensional Modeling. United States of America.: John Wiley and Sons, Inc.
PONNIAH, P. (2001). DATA WAREHOUSING FUNDAMENTALS A Comprehensive Guide for IT Professionals. New York: JOHN WILEY & SONS, INC. 
Bhaskara, a. G. (2015, September). DATA WAREHOUSE (DW) DAN BUSINESS INTELLIGENCE (BI). Retrieved November 07, 2015, from http://www.adityabhaskara.com: http://www.adityabhaskara.com/2015/09/data-warehouse-dw-dan-business.html
Mallach, E. G. (2000). Decision Support and Data Warehouse System. Singapore: Mc Graw Hill - Companies.

Minggu, 26 April 2015

Ide Hebat : Ciptakan Peluang Usaha dengan Ide Bisnis Sampah Sebagai Teman Bermain

Saat ini zaman mulai berkembang, begitu pun teknologi. Semakin pesatnya perkembangan teknologi memaksa kita untuk berpikir semakin inovatif untuk mengembangkannya. Namun,bagi sebagian orang diuar sana mereka justru menggunakan teknologi yang ada sebagai ajang untuk bermalas-malasan, karena semua yang ada sudah diperoleh secara instan.
Meskipun demikian,masalah-masalah menahun yang dibebani negara masih saja berlanjut. Bagaimana tidak? kemanapun kita pergi mata kita selalu memandang ke arah sampah sampah yang berserakan. Oleh karena itu,dengan adanya judul program ini adalah bentuk upaya untuk memberikan solusi guna mengatasi sampah-sampah yang ada,terlebih dahulu dimulai dari hal-hal yang kecil.
Rumah tangga merupakan kelompok utama dalam masyarakat. Berbagai masalah dalam keluarga tentu banyak sekali dijumpai,apalagi ketika kita berbicara tentang ekonomi atau pendapatan keluarga yang masih belum terpenuhi. Program ini hadir untuk memberikan solusi tersebut,untuk membantu masyarakat dalam rangka menciptakan nilai ekonomi sehingga dari apa dihasilkan nanti mayarakat bisa secara mandiri meraskan manfaatnya,bisa berkarya dalam mengelola apa yang ada di alam menjadi lebih bermanfaat lagi dan memiliki nilai, sekaligus mengurangi masalah menahun yang dialami oleh Negara.

Bentuk Solusi
Sampah telah menjadi permasalahan yang pelik pada umumnya dan masyarakat pada khususnya. Sebab persoalan sampah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena definisi sampah adalah bahan yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disukai atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dampak negatif yang ditimbulkan sampah dapat berupa pencemaran lingkungan yang besarnya tergantung pada komposisi sampah yang dibuang dan volumenya.
Peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan dari sampah sampai saat ini dirasa masih sangat kurang. Dalam pengelolaan manajemen persampahan, peran serta masyarakat sangat diperlukan dimana meliputi peran aktif dari segi kebersihan dan peran pasif dari segi pungutan retribusi pelayanan kebersihan serta partisipasi dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya partisipasi masyarakat segala upaya yang dilakukan dalam pengaturan pengelolaan persampahan tidak akan berarti, sehingga perlu adanya dorongan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mengelola persampahan dan menjaga kebersihan lingkungan.
Untuk dapat menerapkan solusi ini adalah diperlukan relawan yang secara khusus mampu terjun ke lapangan,dimana dapat memberikan gagasan secara langsung serta dapat memberikan semangat kepada mereka untuk menjalankan ide bisnis  sekaligus menjadi peluang usaha bagi mereka kedepannya. Salah satu cara sederhana untuk membangun ide bisnis adalah dengan cara mengumpulkan barang-barang bekas atau sampah rumah tangga di suatu lokasi,dimana lokasi tersebut memiliki trainer dan materi sebagai pelatihan untuk ibu-ibu rumah tangga. Bukan hanya ibu-ibu rumah tangga,target sasaran juga bisa menggandeng para pemulung di daerah sekitar yang juga bertugas mengumpulkan barang-barang bekas rumah tangga.
Selain itu,solusi ini juga bisa dimasukan ke dalam program pemerintah daerah setempat guna mendapatkan pengawalan khusus agar ide bisnis ini dapat berjalan sesuai target capaian dan mendapatkan hasil yang memuaskan dari peluang usaha yang dibuat. Program pemerintah seperti mengadakan undangan pertemuan warga dengan agenda utama membahas tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar dari sampah serta mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam upaya menjaga lingkungan.
Beragam karya yang dibuat tentunya memiliki nilai kreativitas. Cara sederhana lainnya adalah pengumpulan barang-barang bekas ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang kreativitas bagi ibu-ibu rumah tangga. Dimana hasil pembuatan atau pengolahan barang-barang bekas rumah tangga dapat dijual kembali atau bahkan dimanfaatkan lagi nilainya bagi individu. Selain itu,pengolahan ini tidak hanya berhenti disini saja. Hasil pengolahan juga bisa dilombakan ke ajang-ajang seni nasional yang menampilkan kreativitas dan keunikan sebagai modal juara. Seperti membuat lukisan bunga melati dari kulit bawang putih,membuat lukisan dari kepingan cakram padat bekas dan bentuk kreativitas lainnya.

Dengan adanya gerakan-gerakan ini diharapkan mampu mengurangi persampahan di Negara ini. Dan mampu membuat peluang bisnis sendiri dalam menghadapi  tantangan ekonomi di tengah-tengah perkembagan zaman.

Sabtu, 07 Maret 2015

Lukisan Manja

Lukisan Manja

Ketika bola mata ini tak sengaja merekam aktivitasmu
Dunia seolah meraung memanggil namamu
Kau tersenyum manis padaku
Nyanyian manja yang menyambar gendang indra pendengaranku.

Tak bermaksud mengganggu rutinitasmu,tapi kau mengalihkan pandanganku.
Aku hanya sekumpulan mega yang mengagumi bianglala.
Hanya seperti pantai yang mengagumi ombak.
Embun tak perlu warna untuk membuat daun jatuh cinta.
Pesonamu membuatku terdiam dalam tidurku untuk berfikir,adakah pesona lain yang bisa membangunkanku?

Selalu bermimpi ketika sosok wajahmu terlukis singkat di ponselku.
kau seolah pangeran dari negeri dongeng
yang dipuja oleh banyak puteri dalam ceritamu,entah siapapun itu. Aku tak memaksa untuk menjadi pendamping pangeran.
Aku hanya ingin kau melihat pelangi diantara desir kusam sang awan.

Lihatlah aku sayang..
Aku hanya salah satu dari jutaan syair
Hanya salah satu dari milliaran puisi
Hanya salah satu dari triliunan dongeng
Dan aku hanya satu dari mereka yang menuliskan ini untukmu.

Diary Pita Merah

Diary Pita Merah


Rindu…
Begitu menyayat hati,terpendam bersama hujan yang senja
Aku simpan sepotong rindu ini,tanpa harus kau tahu
Karena memang tak pernah tersirat
Hanya tersurat dalam sebuah lembaran diary
Ketika pena beradu dengan kata

Diary...
Hanya mampu menatap,tapi tak berani menghapus Air mata
Hanya mampu menampung tulisan,tapi tak bicara.
Bisu ?
Diam!
Tak sadarkah kau
Kalau disini ada sepotong hati
Setiap rasi akan menemui rimanya untuk menjalin bait harmoni
Sepi kini mengajariku cara menikmati luka,tinggalkan aku disini dengan nestapa!

Haruskah kisah kita seperti bunga bunga yang menangis ? karena kupu kupu menjauh dari benang mahkotanya.
Ingin kuteriakan sebuah nama
Ku titip salam pada angin,barangkali kau rindu sapaku lalu hujan menggaduh diatas langit.
Persetan dengan Syair
Buat apa rindu tanpa dicintai

Aku diary dengan inisial pita merah.

Berlari atau Berjalan diantara Waktu ?

Berlari atau Berjalan diantara Waktu ?
Kebanyakan orang diluar sana menganggap remeh segala aktivitas yang terjadi di kehidupan mereka,entah sekecil apapun itu. Terkadang,mereka melewatkan banyak waktu yang tidak berguna hanya karena kemalasan. Jika anda memberikan pekerjaan kepada orang yang hampa dengan pekerjaan,akan muncul argumen sederhana yang sering terdengar dari mereka jika disuguhi pertanyaan “Kapan bisa selesai?” dan mereka menjawab “secepatnya”. Tahukah anda dibalik kata itu? Yakin dan percaya mereka akan menunda pekerjaan itu. Alasan sederhana adalah karena mereka menganggap sangat memiliki banyak waktu luang untuk bisa mengerjakan pekerjaan tersebut. Sehingga,dari penundaan-penundaan itu terkadang menimbulkan dampak kebiasaan terus menerus dan tidak dapat terselesaikan.
Lain halnya jika anda memberikan pekerjaan atau tugas kepada orang yang terlihat sibuk atau aktif dalam aktivitas mereka. Karena orang-orang yang seperti ini telah dilatih oleh lingkungan sekitar bahwa hidup itu berlari bukan berjalan. Semakin mereka terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka,semakin cerdas mereka mengatur waktu mereka. Semua telah mereka atur dari segala sisi dimulai dari  hal-hal dasar seperti ibadah,makan siang,istirahat,semua telah terjadwal.
Bukan hanya itu,orang-orang yang seperti ini juga memiliki jiwa yang loyal dan tanggung jawab terhadap apa yang dibebankan kepada mereka. Mereka lebih suka menyibukan diri dengan  berada diantara sekumpulan banyak orang,yang dimana mereka belajar dan mendapat berbagai aktivitas yang pastinya menambah wawasan sekaligus beriteraksi untuk mendapatkan sesuatu yang berharga dari orang lain.

Tak sedikit diantara mereka yang rela bersusah-susah dahulu,bersenang-senang kemudian. Pola pikir yang dimiliki mereka dalam mengerjakan suatu pekerjaan berasaskan pada totalitas dan kinerja maksimal dari apa yang mereka punya. Dalam hal apapun,jika bisa 100% kenapa harus setengah persen?,toh kita tidak dibayar oleh siapapun. Ada istilah yang mengatakan jika kita keras terhadap diri kita sendiri,maka dunia akan luluh pada kita,begitu juga sebaliknya. Itu adalah sebuah cerminan yang harus kita pegang pada diri kita. Karena masa depan bukan berada ditangan orang lain,melainkan berasal dari kerja keras kita sendiri.

Minggu, 16 Maret 2014

Syair Bersayap


Syair Bersayap

Seteguk nama yang memoles telinga

Menyeret tatapan manja desahan nada

Telah mengaitkan hati tuk bercerita

Mengenal tulisan rindu tanpa aura



Bagai bunga yang mekar,seolah layu tak bernyawa

Terlintas sang lebah madu diatas mahkota

Memberi kismis diatas butiran keju panggang

Lalu terbang dengan jejak kosong



Pernahkah kau menanti metafora diantara orion?

Lalu sekilas pesona datang  di raut indra

Desir hati ingin sekali menyapa

Entah mengapa tak jua berkata



Haruskah jiwa disini menyisir luka?

Sanggupkah sastrawan menulis sajak tanpa tinta?

Apakah bunga yang menangis karena kupu-kupu menjauh dari benang mahkotanya?

Ataukah kau tak perduli dengan syair yang berbicara?

Hingga aku mengais hati yang berujung kepahitan

Dan pergi menggenggam Rindu penuh harapan

Kamis, 03 Oktober 2013

Artikel Cinta Diam Diam


AKU dan KAMU



Tak ada yang bisa dibayangkan ketika satu alunan detak melekat pada aliran darah yang bernyawa,aku tidak bermaksud mengganggu aktivitas dan rutinitasmu. Aku hanya seorang mesin penyair alunan sanubari dari apa yang aku rasakan.
Tulisan ini aku tulis dengan hati yang bercampur rasa,rasa yang haus akan jawaban. Ku tulis dengan ketikan jemari diatas hitam putih,atau lantunan rumah nada. Aku tidak pernah menyangka akan menulis ini,karena aku bukan sastrawan yang menyukai seni karya ilmiah. Tapi sekali lagi aku hanya penikmat sastra dari karya sang Pencipta,yang kulihat dengan keagungan Mata hati dari Ilahi,yang melukiskan kamu.
Anugerah yang luar biasa ketika bola mata ini tak sengaja merekam tatapanmu,ketika jantung ini tak sengaja berdetak mengikuti nafasmu. Jika aku bisa memohon dan dikabulkan,aku tak ingin waktu berubah. Andai kamu tahu aku ada disini. ‘’Aku mengagumimu’’.
Kamu tak pernah menyadari tentang percakapan pertama kita,aku tak pernah melupakannya,bahkan aku merindukannya. Aku melakukan hal yang tak pernah kusukai sebelumnya itu semua karena kamu,melakukan sesuatu pengharapan yang bodoh itu semua karena kamu. Andai kamu peka sedikit saja. ‘’Aku menyayangimu’’.
Aku berada di zona pengharapan yang sangat dalam,terkadang aku sadar tentang kalimat penyair yang mengatakan “jangan terlalu berharap sesuatu yang tidak pasti” tapi satu hal yang mereka tidak menyadari,bahwa dengan pengharapan, seseorang itu bisa belajar dari ‘Apa yang dia dapatkan dari kata ‘Berharap’? Tapi sayangnya,kamu juga masih belum menyadari dan belum peka. ‘’Aku mencintaimu’’.

“Tulisan ini bukan sepenuhnya AKU,dan yang membaca bukan sepenuhnya KAMU”

Penulis

Ratu Rachman